Perayaan tahun baru biasanya diperingati dengan besar ,dengan serangkaian acara khusus yang dilakukan berbagai pihak .Acara spektakuler dengan pesta kembang api di berbagai pelosok negri biasanya di siapkan secara khusus untuk menandai tenggelamnya tahun 2022 dan datangnya tahun baru 2023.
Pusat keramaian di kota ,hotel,pantai,kawasan wisata dan tempat hiburan biasanya dijadikan titik simpul masyarakat merayakan detik detik pergantian tahun.Dana milyaran rupiah dihabiskan sekedar untuk menyambut malam tahun baru itu.belum lagi korban yang berjatuhan dalam rangka peringatan tersebut.
Pertanyaan dalam batin ini muncul .Mengapa kita selalu berfikir tentang tahun baru dan memperingati serta menyambut dengan acara super khusus ? Mengapa menjelang tahun baru dijadikan titik refleksi masa lalu ,masa kini, masa depan ?padahal setiap hari selalu terjadi fase masa lalu setelah kita melewati sesuatu,masa kini setiap kita berfikir saat itu,dan masa depan ketika kita berfikir nanti.menunda refleksi berarti sama saja menjadikan refleksi tak bermakna,karna kita hanya bisa memahami masa lalu.tak dapat mencegah penyimpangan sendiri mungkin.menunda refleksi hanya akan menghasilkan makna persial yang tak memiliki ruh.Hal ini berbeda dengan refleksi setiap waktu yang akhirnya akan membentuk sebuah visi ke depan.
Maka jangan heran tahun baru hanyalah sekedar simbolisme semata.simbolisme tahun baru hanya akan membawa kita kepada kehancuran karena kta tak mampu memaknainya dengan benar.Apalagi waktu satu tahun adalah waktu yang sangat panjang.yang telah di sediakan yang maha kuasa bagi kita untuk diisi denga sebaik2nya.
Waktu itu laksana air yang mengalir ke hilir yang tak pernah lagi kembali ke hulu.kadang kita tidak menyadari kehadiran waktu dan melupakan nilainya.oleh karenanya kita harus menghargai setiap kesempatan tidak akan datang untuk yang kedua kalinya.
Tahun baru selau identik dengan kata”Pesta pora”setiap pergantian tahun masyarakat di seluruh dunia selalu menantinya dengan perasaan berbeda.tak terkecuali di indonesia.Ada pesta meriah dengan sajian musik spesial ,pesta pora di pantai sepanjang malam,makan makan ,minum minumdan bahkan yang paling brutal yaitu pesta narkoba dan pesta seks,karena detik2 menuju tahun baru benar2 hampa tanpa makna.tak terekam sedikitpun dalam setiap kegiatan tahun baru digelar ,refleksi masa lalu dengan menginventarisir segala bentuk perbuatan ,tindakan dan keputusan yang pernah diambil untuk dijadikan refleksi menuju tahun depan yang lebih baik.
Sesungguhnya refleksi adalah belajar,belajar adalah cara untuk mengerti ,memahami ,mendekati ,menyadari ,mencintai dan menghasilkan masa depan yang lebih baik dan bermakna.Refleksi juga merupakan ajang intropeksi diri atas segala bentuk macam perbuatan ,tindakan dan keputusan kita.Dimana kadang kala merugikan orang lain ,menyakiti dan menyengsarakan oran lain.semua itu harus diubah menjadi lebih bermanfaat,berguna dan berkeadilan.
Memperingati tahun baru tidaklah salah,Tidak juga jelek.Tetapi harus tetap bermakna.Jika tahun baru hanya di jadikan ajang pesta pora minus makna sedikitpun.Maka kerugian yang dalam adalah hasil yang dapat kita petik.Namun jika mampu jika kita mampu dan benar2 menjadikan tahun baru sebagai titik tolak hijrah menuju kebaikan,keadilan,kebijaksaan dan kesuksesan maka keuntungan besar akan menjadi hikmah terbesar memperingati tahun baru sekarang ,terserah kita memilih jalan yang mana? Yang merugikan atau yang menguntungkan .
Semoga di tahun 2023 kesuksesan senantiasa menyertai kita. Amin